Selasa, 15 November 2016

Manfaat Membacakan Cerita Untuk Balita

Gambar diambil dari sini

Seberapa pentingkah membacakan buku untuk anak-anak kita yang masih balita? Para mommy yang hot dan bersemangat, ternyata banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari membacakan buku untuk balita-balita kita yang sedang tumbuh lho. Yuk kita simak!

  1. Bikin hubungan antara ortu dan anak lebih kuat. Membacakan buku/cerita bisa dijadikan alternatif 'cuddling time' yang murah. Pergi ke mall atau piknik memang perlu sesekali, tentu saja dengan biaya yang tidak sedikit. Saat kantong sedang tipis, kebersamaan dengan para balita bisa disiasati dengan aktivitas membaca buku di atas sofa atau kasur yang empuk. Bisa juga dilakukan di dalam tenda atau kolong tempat tidur untuk menciptakan suasana petualangan yang mengasyikkan. Kegiatan semacam ini mungkin akan membuat anak ketagihan dan bersiap-siaplah menjadi lebih dekat dengan balita Anda.
  2. Unggul dalam akademis. Membacakan buku/cerita untuk anak bisa membuat anak unggul di sekolah nantinya? Ya jelas belum tentu, Mommy sekalian. Kalau membacakan buku/ceritanya hanya sekali dua kali. Jangan naif begitulah. Aktivitas membacakan buku/cerita untuk balita, membuat penyerapan lebih tinggi dalam pelbagai bentuk pembelajaran umum sehingga NANTINYA memudahkan para balita belajar saat masuk usia sekolah. Singkirkan dampak instan ya, Mommy!
  3. Kemampuan berbicara dasar. Saat Mommy membacakan buku/cerita, secara tidak langsung balita belajar melafalkan kata-kata yang Anda ucapkan. Hal ini dapat memperkuat pendengaran dan mereka akan menirukan suara yang Mommy pakai dengan gaya mereka sendiri. 
  4. Bagaimana membaca buku. Balita-balita tidak pernah diajari cara membaca sejak lahir seperti membaca dari kiri ke kanan (atau dari kanan ke kiri untuk negara lain), atau membedakan huruf dan gambar. Membacakan buku/cerita pada balita dapat memperkaya ketrampilan dalam hal pra-membaca sebelum mereka masuk usia sekolah formal.
  5. Terampil berkomunikasi. Ketika Mommy menghabiskan waktu untuk membacakan buku/cerita, balita akan lebih mampu mengekspresikan diri dengan cara yang baik dan sehat. Misalnya; dengan melihat karakter dalam buku otomatis terjalin komunikasi antara Mommy dan balita. Mommy bisa bertanya seputar buku yang sedang dibacakan, "Apa warna kapal itu?" atau "Benda apa ini?", dan lain sebagainya.
  6. Menguasai bahasa. "Sepupu itu apa?", "Perbuatan terpuji. Terpuji itu apa, Mommy?" kita kerap menjumpai pertanyaan-pertanyaan yang membuat kepala pusing. Anak-anak belajar kosa kata dari lingkungan sekitar. Bisa lewat televisi, gawai, pembicaraan orang sekitar, dll. Membacakan buku/cerita untuk balita punya manfaat yang sama untuk mengenalkan kosa kata pada anak dengan cara yang efektif. Mommy bisa membacakan buku/cerita sesuai kriteria usia balita sehingga mereka memiliki kosa kata yang beragam dan lebih kaya.
  7. Mampu berpikir logis. "Ayo gosok gigi sama-sama biar gigi tidak berlubang seperti ini". Aktivitas membacakan buku/cerita membuat balita memahami konsep-konsep abstrak, menerapkan logika, mengenali sebab akibat dan memberikan amanat. 
  8. Mudah menyesuaikan diri. Stres tidak hanya dialami orang dewasa, anak-anak pun bisa stres, terutama bila mendapati dirinya dalam situasi-situasi baru di luar rumah. Hal itu sangat wajar misalnya balita takut diajak ke tempat umum atau bertemu orang-orang baru. Mommy biasanya akan berkata, "Ayo nggak papa, jangan takut!". Situasi semacam itu memang tidak menakutkan bagi orang dewasa kebanyakan, tapi tidak anak-anak. Sebagian dari mereka bisa merasa sangat terancam dengan situasi-situasi baru yang belum pernah mereka jumpai. Membacakan buku/cerita yang berkaitan dengan situasi baru tersebut dapat membantu Mommy untuk meredakan kecemasan yang dialami oleh balita-balita itu. Jadi, jangan kuatir Mommy.
  9. Konsentrasi dan disipin. Balita mudah bosan dan cepat terdistraksi saat Mommy membacakan cerita. Tenang saja, itu bukan hal yang serius. Mereka sebenarnya belajar untuk tetap tinggal sampai cerita selesai dibacakan. Mommy bisa berkompromi, misalnya si balita mau mendengarkan cerita sampai selesai ia akan mendapat reward/hadiah (tidak semua reward efektif, jadi kompromikan dengan jelas dengan balita Anda) untuk melatih kedisiplinan.
  10. Membaca itu menyenangkan. Banyak anak usia sekolah gagal dalam akademis. Mengapa hal itu bisa terjadi? Anak-anak usia sekolah biasanya malas membaca. Kegagalan mengerjakan tugas biasanya diakibatkan karena anak-anak tidak membaca bacaan, apalagi dengan kurikulum sekolah yang ada saat ini. Kebiasaan membacakan buku/cerita, menanamkan kecintaan anak-anak untuk suka pada buku dan bacaan sehingga memudahkan mereka belajar saat masuk usia sekolah. Membaca buka lagi hal berat untuk mereka, tapi menjadi sesuatu yang menyenangkan, bahkan ketika buku yang dibaca buku pelajaran. 
Selamat bercerita dan membacakan buku, Mommy!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar